Kawah Candradimuka


Dalam salah satu kisah pewayangan Mahabharata, disebutkan bahwa Kawah Candradimuka adalah sebuah kawah yang terdapat di alam kahyangan. Di Kawah Candradimuka itulah jabang bayi bernama Tutuka, anak dari Bima, pernah digembleng oleh Batara Empu Anggajali, sehingga bayi itu tampil sebagai ksatria perkasa yang kemudian lebih dikenal dengan nama Gatotkaca. Kesaktian yang dimiliki Gatotkaca berkat gemblengan di Kawah Candradimuka menyebabkan anak Bima itu sanggup mengalahkan musuh para dewa.

Dewasa ini, istilah kawah candradimuka juga sering digunakan di masyarakat, utamanya dalam dunia militer. Tempat dimana para calon tentara digembleng untuk menjadi prajurit tangguh sering dijuluki kawah candradimuka.
Maka secara istilah, kawah candradimuka memiliki arti tempat dimana seseorang dilatih dan dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dan kampus ini, adalah kawah candradimuka bagi diri saya.

Kampus ini, beserta masyarakat, pengetahuan, hingga suasananya, telah menggembleng diri saya. Bermacam-macam penggemblengan telah saya dapatkan, yang bahkan mungkin kebanyakannya tidak saya sadari.

Berawal dari berangkat ke kota ini sendiri tanpa sanak saudara yang menemani. Beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan makanan di kota ini. Berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari seluruh penjuru negeri. Belajar di jurusan yang tak pernah sebelumnya saya mengerti. Mengabdi di berbagai kepanitiaan dan organisasi. Dan masih banyak lagi. Bahkan hal sepele seperti berkeliling untuk mencari tempat print paling murah pun saya anggap penggemblengan bagi diri saya.
Yang saya yakin, semua penggemblengan yang saya dapatkan ini semata-mata karena Allah telah mempersiapkan arena pertempuran yang sesungguhnya untuk saya suatu hari nanti.

Dan sampai kapanpun saya takkan pernah sangsi untuk menyebut kampus ini sebagai kawah candradimuka bagi diri saya. Karena di kampus ini, saya tidak hanya diajarkan tentang ilmu dan pengalaman, tetapi juga tentang indahnya cinta dan persaudaraan.
.
.
.
.
.
Cirebon, 30 August 2015
- Rifqi Aditya -

Comments

Popular posts from this blog

At-Taqwa

Ayah